Pemkot Baubau dan BNI kerja sama terapkan pembayaran secara pajak digital

Baubau (ANTARA) - Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, bekerja sama Bank Negara Indonesia (BNI) daerah setempat mulai menerapkan transaksi pembayaran pajak dengan cara digital melalui aplikasi  Quick Respon Indonesia Standar (QRIS) yang merupakan program Bank Indonesia (BI) guna menuju "Baubau Smart City".


Penerapan transaksi pembayaran pajak dengan sistem penggunaan barcode yang dibuat oleh BNI bersama Pemkot Baubau itu,  baik itu  pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak rumah makan/restoran, pajak perhotelan, dan pajak tempat hiburan,   mulai dilaksanakan setelah sejumlah wajib pajak melakukan pembayaran secara simbolis dengan disaksikan Plt Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse dan Pemimpin Kantor BNI Cabang Baubau, Rahmat Ferdiansyah di Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Baubau, Selasa.

Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse mengatakan kegiatan penerapan transaksi dengan cara digital di daerah itu dilakukan sebagai upaya Baubau menuju smart city atau pemberian pelayanan yang mudah, cepat, dan terjangkau karena barcode pembayaran setiap mata pajak akan disebar dan disiapkan di tempat-tempat yang dekat dengan masyarakat.

"Jadi dengan adanya program ini masyarakat kita dipermudah untuk bisa membayar pajak itu, sehingga tidak perlu lagi ke loket-loket atau mengantre di bank maupun di Bapenda," katanya.

Olehnya itu, kata Monianse, Pemkot Baubau harus menyiapkan iklim yang cepat tersebut dengan cara membuat aplikasi-aplikasi yang mempermudah pelayanan bagi masyarakat.

"Jadi kebetulan hari ini dari BNI bekerja sama dengan BI memfasilitasi Pemkot untuk aplikasi pembayaran PBB, pajak perhotelan, rumah makan/restoran, dan tempat hiburan. Dan diharapkan dengan adanya aplikasi ini kebocoran pendapatan daerah itu diminimalisir," ujarnya.

Pembayaran dengan menggunakan barcode itu, kata dia, tidak hanya dapat dilakukan bagi pengusaha baik membayar pajak restoran, hotel maupun tempat hiburan, tetapi pembayaran pajak bumi dan bangunan per orangan bisa dilakukan dengan sistem transaksi digital tersebut.

"Saya kira wilayah perkotaan tidak cocok lagi mengantre lama, karena memang tantangan daerah perkotaan itu masyarakatnya butuh percepatan, butuh mobilitas tinggi, sehingga kita siapkan lah aplikasi ini agar mereka bisa mempercepat pelayanan itu," ujar politis PDIP Baubau ini.

Sementara itu, Pemimpin Kantor BNI Cabang Baubau, Rahmat Ferdiansyah menuturkan, sistem transaksi digital tersebut adalah perjalanan Baubau menuju smart city atau kota yang cerdas dengan pelayanan yang lebih cepat dan memudahkan masyarakat, karena pelayanannya bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.

"Alhamdulilah hari ini BNI bersama Pemkot Baubau melalui Bapenda melaksanakan gerakan langkah awal Baubau menuju smart city. Dan alhamdullilah dengan adanya teknologi dari BI dan bersama BNI kita mulai melaksanakan penerapannya," ujarnya.

Penerapan transaksi digital melalui Quick Respon Indonesia Standar (QRIS) itu, kata dia adalah implementasi dari hasil pertemuan atau sosialisasi yang telah dilaksanakan oleh BI bersama BNI sebanyak dua kali sekitar Februari dan Maret 2022.

"Jadi barcode yang dilaksanakan oleh BI itu sistem pembayarannya melalui QRIS, jadi tinggal discan. Jadi BNI bersama Pemkot Baubau membuat QRIS barcode untuk memudahkan masyarakat," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa sistem pembayaran secara elektronik itu dilakukan dengan cara discan pada barcode yang disiapkan, dan masing-masing mata pajak yang akan dibayar memiliki barcode-nya tersendiri sehingga akan memudahkan wajib pajak didaerah itu.

"Jadi BNI hadir untuk menyediakan barcode-nya dan gratis, tapi itu QRIS semua bank bisa yang penting mobile banking dulu, tinggal di scan lalu membayar tanpa biaya apa pun atau gratis," terangnya.

Dikatakannya pula, bahwa pelayanan dengan sistem digital itu selain mempermudah masyarakat juga sebagai upaya mencegah kebocoran anggaran pendapatan daerah.
Pewarta : 
Editor: Hernawan Wahyudono
COPYRIGHT © ANTARA 2022